Pada dasarnya kebutuhan zat gizi ikan
sangat tergantung pada jenis serta tingkatan stadianya. Ikan pada
singkatan stadia dini (berusia muda)
umumnya memerlukan komposisi
pakan dengan kandungan protein lebih
tinggi dibandingkan dengan stadia lanjut (berusia dewasa) karena pada
tingkat stadia dini zat makanan tersebut difungsikan untuk
mempertahankan hidup dan juga untuk pertumbuhannya.
Sifat fisik dan bentuk pakan
yang diberikan juga sangat tergantung pada jenis ikan serta tingkatan
stadia ikan yang dibudidayakan. Jenis
ikan yang hidup di dasar perairan, seperti udang dan lele, memerlukan pakan
yang mudah tenggelam, sedangkan jenis ikan lainnya yang hidup di permukaan air
memerlukan pakan yang dapat melayang serta tidak cepat tenggelam. Dilihat dari bentuknya, ikan pada tingkatan
stadia dini memerlukan pakan berbentuk tepung (powder) atau remah (crumble),
sedangkan pada tingkatan stadia lanjut berbentuk pelet.
LELE (Clarias batrachus)
Lele termasuk omnivora dengan
kecenderungan karnivora berupa caring, serangga, udang-udangan, dan
lain-lain. Lele juga sering digolongkan
ke dalam jenis scavengers karena kesukaannya pada makanan atau bahan organik
yang membusuk.
Beberapa referensi menyebutkan bahwa
kebutuhan protein yang diperlukan berkisar 35 – 40 %, lemak 9,5 – 10 %,
karbohidrat 20 – 30 %, vitamin 0,25 - 0,40 %, dan mineral 1,0 %, masing-masing
untuk semua ukuran. Jumlah pakan yang
diberikan 5 - 10% dari berat total ikan yang dipelihara dengan frekuensi
pemberian pakan 3 - 5 kali per hari.
GURAMI (Osphronemous gouramy)
Gurami tergolong herbivora, terutama
dedaunan. Dedaunan yang disukainya ancara
lain pepaya, keladi, singkong, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar,
mentimun, dan lain-lain.
Kebutuhan gizi yang diperlukan gurami secara lengkap
belum banyak diketahui kecuali untuk kebutuhan protein. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa
gurami yang diberi pakan dengan kandungan protein 30 - 32% telah memberikan pertumbuhan
yang paling baik. Jumlah pakan yang
diberikan adalah 3 - 5% dari berat total ikan yang dipelihara dengan
frekuensi pemberian 3 kali per hari.
Referensi:
http://sinau-ok.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-abon-ikan-lele.html
Sahwan M. F., 1999.
PAKAN IKAN DAN UDANG (Formulasi, Pembuatan, Analisis Ekonomi). Penebar
Swadaya, Jakarta.
0 komentar: