Selasa, 27 Februari 2018

PEMBENIHAN LELE DUMBO

A. Pematangan Gonad
§  Pematangan gonad dilakukan di kolam seluas 50 s/d 200 m2 dengan kepadatan 2 s/d 4 kg/m2. Setiap hari diberi pakan tambahan berupa pellet sebanyak 3 % per hari dari berat tubuhnya.

B. Seleksi Induk
§  Seleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan induk yang akan dipijahkan.
§  Induk jantan ditandai dengan warna tubuh dan alat ke1aminnya agak kemerahan.
§  Induk betina ditandai dengan perutnya yang buncit dan kadang-kadang apabila dipijit kearah lubang kelamin, keluar telur yang warnanya kuning tua.

C. Pemberokan
§Pemberokan dilakukan dalam bak seluas 4 s/d 6 m2 dan tinggi 1 m, selama 1 s/d 2 hari.
§Pemberokan bertujuan untuk membuang kotoran dan mengurangi kandungan lemak dalam gonad.
§Setelah diberok, kematangan induk diperiksa kembali.

D. Penyuntikan
§   Induk betina disuntik dengan larutan hipofisa ikan mas sebanyak 2 dosis (1 kg induk membutuhkan 2 kg ikan mas) dan jantan ½  dosis atau ovaprim 0,3 ml/kg.
§   Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung.

E. Pemijahan/Pengurutan
§   Apabila akan dipijahkan secara alami, induk jantan dan betina yang sudah disuntik disatukan dalam bak yang telah diberi ijuk dan dibiarkan memijah sendiri.
§   Apablia akan diurut, maka pengurutan dilakukan 8 s/d 1 jam setelah penyuntikan.
§   Langkah pertama adalah menyiapkan sperma : ambil kantong sperma deri induk jantan dengan membedah bagian perut, gunting kantong sperma dan keluarkan. Cairan sperma ditampung dalam gelas yang sudah diisi NaCI sebanyak ½ bagiannya. Aduk hingga rata. Bila terlalu pekat, tambahkan NaCI sampai larutan berwarna putih susu agak encer.
§   Ambil induk betina yang akan dikeluarkan telurnya. Pijit bagian perut kearah lubang kelamin sampai telurnya keluar. Telur ditampung dalam mangkuk plastik yang bersih dan kering. Masukan larutan sperma sedikit demi sedikit dan aduk sampai merata. Tambahkan larutan NaCI agar sperma lebih merata. Agar tejadi pembuahan, tambahkan air bersih dan aduklah agar merata sehingga pembenihan dapat berlangsung dengan baik, untuk mencuci telur dari darah dan kotaran Iainnya, tambahkan lagi air bersih kemudian dibuang. Lakukan 2 s/d 3 kali agar bersih.
§   Telur yang sudah bersih dimasukan ke dalam hapa penetasan yang sudah dipasang di bak. Bak dan hapa tersebut berukuran 2 x 1 x 0,4 m dan sudah diisi air 30 cm. Cara memasukan, telur diambil dengan bulu ayam, lalu sebarkan ke seluruh permukaan hapa sampai merata. Dalam 2 s/d 3 hari telur akan menetas dan larvanya dibiarkan selama 4 s/d 5 hari atau sampai berwarna hitam.

F. Pendederan
        §  Persiapan kolam pendederan dilakukan seminggu sebelum penebaran larva, yang meliputi: pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir. 
           §  Pengapuran dilakukan dengan melarutkan kapur tohor ke dalam tong, kemudian disebarkan ke seluruh pematang dan dasar kolam. Dosisnya 250 s/d 500 gr/m2.
§  Pemupukan menggunakan kotoran ayam dengan dosis 500 s/d 1.000 gr/m2. Kolam diisi air setinggi 40 cm dan setelah 3 hari, disemprot dengan organophosphat 4 ppm dan dibiarkan selama 4 hari. Benih ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 100 s/d 200 ekor/m2.
§  Pendederan dilakukan selama 21 hari. Pakan tambahan diberikan setiap hari berupa tepung pellet sebanyak 0,75 gr/1.000 ekor.
Previous Post
Next Post

0 komentar: